Tadi, sambil menemani si kecil yang mau bobok yang berarti mijitin,ngelus-elus dan baca asmaul husna,tiba-tiba pintu depan diketuk orang. Ternyata tetangga yang sedang punya acara di rumahnya.
"Ini mbak buat adek," ujarnya sambil mengulurkan bungkusan.
Mengucapkan terimakasih kuterima bungkusan itu.
Yak, kebiasaan di kampungku. Kalau kita punya acara
entah itu pengajian atau kumpulan (pertemuan) maka ada jatah untuk tetangga kanan kiri. Bukan hal yang wajib, karena ada yang tidak begitu, hanya kebiasaan saja. Banyangkan di kampungku ada pertemuan dasawisma, pertemuan RT, pertemuan Kampung, pengajian ibu-ibu, pengajian bapak-bapak,pengajian remaja dan pengajian anak-anak. Empat diantaranya dilakukan semnggu sekali, buanyak ya? Hehe... Berarti banyak juga dong biaya yang harus dikeluarkan. Alhamdulillah..."Ini mbak buat adek," ujarnya sambil mengulurkan bungkusan.
Mengucapkan terimakasih kuterima bungkusan itu.
Yak, kebiasaan di kampungku. Kalau kita punya acara
Dibilang boros sih bisa saja, tapi yang aku lihat mereka seneng sekali kalau bisa ngasih ke tetangga. Pernah ada yang usul kalau kebiasaan itu dihilangkan saja, tapi serentak ditolak. Alasannya, tidak ada hal negatif dan tidak ada kewajiban untuk melakukan itu.
Yah, kekhawatiran itu tetap ada. Bagaimana kalau ketika kami tidak berbagi? Apa tanggapan tetanggaku ya? Dan ketika kesempatan itu datang aku sengaja tidak menyisakan jatah untuk dibagi. Dan.... Alhamdulillah tidak ada suara sumbang.
Trus kalau ada yang ketok pintu kayak tadi? Rasanya seneng banget. Walau isinya hanya kacang sebungkus dan agar-agar 2 biji, yang paling terasa itu adalah perhatiannya..mak ces gitu...
Lalu, apa sih inti ceritaku tadi? Hehe... Aku cuma ingin me-refresh lagi rasa syukurku tinggal di desa, desa yang dulu ingin sekali aku tinggalkan. Alhamdulillah Allah tidak mengijinkan. Dengan semangat berbagi tadi, aku bisa dengan tenang menitipkan si kecil di tetangga sebelah kalau sedang tidak ada orang di rumah, atau membiarkan si kecil bermain di depan rumah sendirian tanpa khawatir. Atau yang paling sepele, kalau sedang mood baking dan tiba-tiba baru sadar kehabisan bahan bisa ngetok pintu depan rumah minta telor sebiji atau vanili sebungkus.
Negatifnya hidup di desa? Hiyaaa...banyak juga...tapi eh tapi kalau kita selalu mengingat yang positif, yang negatif itu tenggelam,tidak penting lagi. Intinya sih selalu bersyukur dan fokus dengan apa yang kita punya. Tidak fokus terhadap yang belum kita punya. Semoga tetap bisa begitu ya..amin.
No comments:
Post a Comment