Tuesday, 18 March 2014

Kekacauan Di Dunia Persilatan

Saat ini jam 21.16 wib dan aku baru saja merebahkan badan ke tempat tidurku yang empuk. Disamping kananku sudah berbaring bidadari badungku. Entah jam berapa dia tidur tadi aku tidak tahu, bahkan beberapa hari ini aku hanya bertemu dengannya di pagi hari.
Di samping kiriku biasanya ayah juga sudah menemani kalau tidak ada pekerjaan. Tapi 2 hari ini sedang keluar kota urusan pekerjaan.

Mataku sudah berat, tapi belum mau terpejam. Pikiranku masih berputar. Hatiku masih bergejolak saat kusadari pelukan erat anakku saat kupindahkan dari depan tivi ke kamar. Aku tahu dia kangen ibunya. Bahkan saat ini aku mengetik di hp dengan tangannya erat memegang lenganku. Tuhan...
Kata temanku hidupku sangatlah crowded! Aku ibu bekerja yang juga kuliah. Di pekerjaan, posisiku menuntut tanggungjawab yang tidak ringan. Sebagai koordinator aku harus memonitor dan memastikan semua berjalan lancar. Di kuliah, prodi yang aku ambil sedang dalam proses akhir akreditasi sekolah bisnis internasional ternama dan baru satu-satunya di Indonesia yang berani berproses mendapatkan akreditasi itu. Hal ini berarti tuntutan kepada mahasiswa tidak main-main. Standar mutu yang ditetapkan pasti tinggi. Kondisi ini tentunya berimbas pada load tugas dan belajar mahasiswa termasuk aku.
Tiga minggu kuliah dimulai jadwalku masih kacau. Ditambah dengan load pekerjaan sedang banyak-banyaknya. Siang kuliah dan kerja, malam lembur di kantor lanjut mengerjakan tugas. Otomatis rumah yang mengalah mendapatkan porsi paling sedikit.
Sering terlintas dalam pikiranku. Sebenarnya untuk apa sih aku mati-matian mengejar semua itu?
Di satu sisi waktuku untuk mengurus anak dan suami jelas berkurang banyak, padahal mereka lah yang paling berhak atas waktuku. Di sisi yang lain, aku ingin mengajarkan kepada anakku bahwa pendidikan itu penting. Sekarang anakku sudah mengenal siapa itu dosen, belajar, tugas, kuliah dan kampus. Aku ceritakan padanya apa yang aku lakukan dan alami selama di kampus, bahwa pak dosen akan tidak berkenan kalau kita telat atau teman-teman kuliahku yang masih muda-muda. Dengan begitu aku berharap dia mengerti bahwa mengejar ilmu itu tidak pandang usia, dan harus dikejar dengan semua usaha.
Begitu juga dengan pekerjaan. Tak jarang teman bertanya, bukankah kuliahmu dibiayai beasiswa? Kenapa masih bekerja? Memang betul. Dan dengan bekerja porsi belajarku pasti berkurang. Waktu belajarku tidak sebanyak teman-temanku. Di awal dulu aku sudah niat akan resign tapi atasanku menolak dan memintaku tetap bekerja.
Jadilah hidupku seperti ini. Dan rasanya sangat luar biasa! Belum pernah aku merasa terkuras seperti ini. Sering sekali keinginan untuk menyerah itu hinggap di hati. Dan yang terlintas adalah resign, tidak pernah berhenti kuliah. Rasa itu datang di saat aku merasa energi dan emosiku terkuras,contohnya saat ini. Perasaan tentang semua pengorbanan yang aku lakukan, berartikah itu semua di mata teman-teman sekantor, sungguh perasaan itu mematahkan semangat sekali.
Lalu pasti pelan pelan kekuatan itu muncul. Pikiran tentang kenapa Allah memberikan jalan sekeras ini untukku, kenapa Allah mengkondisikan semua seperti ini hingga aku tidak punya pilihan lain selain menjalaninya sebaik yang aku bisa.
Allah sedang menjawab doa-doaku, mengabulkan permintaanku. Aku berdoa agar aku dijadikan manusia yang sabar, kuat, tangguh, pintar dan bijaksana. Allah langsung menyuruhku praktek bagaimana sabar itu seharusnya, bagaimana rasanya kuat dan tangguh itu, dan apa yang harus mengerti agar aku pintar dan bijaksana.
Di setiap mata kuliah yang aku ambil aku semakin sadar betapa Allah sangat mencintaiku. Setiap dosen memberikan kompetensi yang aku butuhkan untuk terus berubah menjadi lebih baik. Bukan teori yang mereka ajarkan tapi how to apply your knowledge in your life. Dan aku sangat sangat bersyukur.
Allah sudah menunjukkan jalan penuh cintanya dan aku yakin seberat apapun pasti akan berakhir indah. Yang harus aku lakukan adalah menjalaninya dengan penuh semangat tanpa mengeluh dan selalu bersyukur. Seberat apapun harus dilakukan dengan nama Allah.
Semoga selalu kudapatkan value added dalam semua proses yang aku jalani.
Semoga cinta ini dapat kutularkan.
Zeny, Maret 2014

2 comments:

  1. BLog Anda Sangat Bagusss...

    Kerja Sampingan PT ODAP Gaji Hingga 15 Juta/bln
    (Online Based Data Assignment Program/ODAP)

    1. Karyawan/Karyawati tetap, gaji pokok 2 jt/bln.
    2. Segala jurusan SMU, SMK, D1, S1 dll.
    3. Tugas pekerjaan dapat dikerjakan melalui HP, warnet, Rumah, Sekolah (dengan system online) tanpa mengganggu rutinitas anda sehari-hari.
    4. Tugas pekerjaan: Mengentry data (memasukkan data) secara online melalui web perusahaan.
    5. Gaji : Per entry data Anda dibayar 10rb rupiah, Bila sehari anda sanggup mengentry 50 data maka GAJI Anda 10rbX50Data=500rb rupiah/hari, Bila dalam 1 bln maka 500rbX30hari=15Juta/bln.
    6. Kesempatan terbatas untuk 200 orang.
    7. Pendaftaran: Kunjungi "WEBSITE" kami dibawah iklan ini, daftarkan nama lengkap dan email anda untuk verifikasi keanggotaan & Sukses Bersama Kami.

    http://newkerjaonline2014.blogspot.com/

    ReplyDelete