Monday, 26 November 2012

bab Lila


Ngomongin soal bab alias poops-nya Lila tuh bener-bener deh... bikin bingung, bikin panik, bikin berantem...hehehe... bikin berantem karena bundanya pengen cepet2 dibawa ke RS (karena panik) sedangkan ayahnya bilang tunggu deh sampe besok, siapa tau ntar sore bab.. hiks hiks...
Frekuensi bab lila memang lama, dalam artian seminggu ga bab, 3 hari sekali dan rekor terlama 10 hari, kondisi ini dimulai ketika umur Lila 3 bulan. Tapi kejadian ini membuat bunda jadi banyak bertanya dan banyak tahu...tentang BAB bayi ;)

Pertama kali lila 5 hari tidak bab, langsung menelpon ke RSIA langganan. Dari sana dapat info bahwa kalau bayi ASI-eks normal-normal saja tidak bab dalam jangka waktu tersebut. Maksimal seminggu bila bayi rewel atau terlihat tidak nyaman baru dilakukan observasi. Alhamdulillah selang 3 jam dari menelpon lila bab.
Gara-gara BAB ini, dua kali Lila dibawa ke RS dan diberi pencahar yang dimasukkan lewat (maaf) dubur. Aslinya nggak tega melihat Lila selalu kesakitan begitu. Tapi apa daya, hingga akhirnya ngubek-ngubek internet, buku dan tanya-tanya sama yang berkompeten, kenapa bisa begitu. Ternyata oh ternyata... ^_^
Hehe... memang bener, kalo jarang poop pada asi-eks normal-normal saja, penyebabnya ada beberapa macam, yang paling utama adalah karena asi punya desain istimewa dan customized per anak, maka dia akan diserap sempurna oleh tubuh in sort word, karena kinerja tubuh efektif maka tidak ada sisa yang harus dibuang dalam bentuk padat.
Selain ituuuuu...ternyata ASI itu terdiri dari 2 macam bentuk/keluaran. Pertama adalah foremilk (asi depan) yang keluar di awal-awal disusu/diperah dan hindmilk (asi belakang) yang keluar belakangan. Dua macam asi ini dibedakan dari kandungannya.
Foremilk lebih bayak mengandung air dan berisi gula, dia lebih cepat dicerna oleh bayi. Bayi yang lebih banyak mengkonsumsi foremilk akan lebih cepat lapar dan jarang bab seperti Lila, bayi menyusu lebih sering tapi tidak lama sehingga yang diminum foremilk saja.
Hindmilk lebih kental dan mengandung lebih banyak lemak dan karbo sehingga bayi yang mengkonsumsi akan merasa kenyang dan lebih jarang merasa lapar.
Untuk mendapatkan kedua jenis ASI ini maka disarankan bayi menyusu di satu PD sampai kosong baru kemudian pindah ke PD yang satunya apabila bayi masih lapar. Untuk asip disarankan menyimpan dalam 1 tempat penyimpanan untuk sekali minum. Sesuai pengalaman, asip dalam penyimpanan akan mengalami pengendapan. Ada bagian putih kental yang mengendap, biasanya di bagian atas atau menempel di dinding botol dan sulit untuk melepaskannya kecuali dengan menghangatkannya. Dan kalau asi sudah dihangatkan akan lebih baik kalau tidak disimpan kembali.
Piuhhhh.... ternyata panjang juga cerita tentang bab ini hehe...setelah tahu tentang semua itu, bunda mengubah cara menyusui dan penyimpanan asip lila, alhamdulillah sampai umur 15 bulan lancar jaya dan setelah 15 bulan Lila ga mau lagi minum asip atau susu-susu yang lain kecuali nen langsung dari bundanya... #_#



No comments:

Post a Comment