Berdamai dengan hati, nafsu dan logika itu susah. Tapi siapa pula yang bilang mudah?
Berdamai dengan nafsu, harus menjawab banyak pertanyaan tentang keinginan, ketidak inginan. Galau gelisah, kadang ingin kadang tidak. Kenapa ingin kenapa tidak? Kalau ingin karena begini kalau tidak karena begitu. Lantas? Panas, lantas resah.
Berdamai dengan logika, memaksa kita berfikir kalau iya akibatnya apa? Kalau tidak resikonya apa? Bagaimana kalau begini bagaimana kalau begitu? Mampukah menanggung semua resiko? Lalu pusing, bingung, ragu.
Berdamai dengan hati, lebih pada tanggung jawab, kebergunaan, kemanfaatan, moral. Lalu hanya bisa diam istigfar, istigfar lagi, lagi dan lagi.. sampai tenang, sampai tidak bergejolak lagi, sampai tidak sakit lagi, sampai dendam pun sirna, sampai mulut mampu menyunggingkan senyum. Bismillah...
Monday, 10 September 2018
Berdamaj
Subscribe to:
Posts (Atom)