Thursday, 2 May 2013

Chapter 1



Kekuatan seperti apa yang ku miliki hingga semua orang ingin bergantung padaku?
Pengetahuan seperti apa yang kumiliki hingga banyak orang bertanya padaku?
Kemampuan seperti apa yang aku kuasai hingga banyak orang percaya padaku?
Kebijakan seperti apa yang aku capai hingga banyak orang bercerita padaku?

Pertanyaan yang aku sendiri tidak bisa menjawabnya. Mungkin karena aku tidak pernah mencoba menanyakannya pada diriku sendiri. Sejak aku menyusun essay untuk aplikasi beasiswa kemarin ada yang mengganggu pikiran dan hatiku. Ketika essay tentang sukses terbesar dalam hidupku aku tidak punya kendala cukup berarti untuk menyusunnya. Tapi ketika essay tentang peranku untuk bangsaku? Berhari-hari tidak ada sebuah kata pun yang bisa keluar dari otakku.
Dan hari ini, setelah berhari-hari hati dan pikiranku tidak mau menemaniku untuk tetap bermain logika, pertanyaan-pertanyaan itu muncul tanpa sebab. Dan aku tidak mampu menjawab dengan detail dan to the point. Aku hanya bisa menjawab, aku hanya melakukan sebaik yang aku bisa. Apakah itu berarti aku tidak mengenal diriku sendiri? Tidak mengenal kelebihanku?
Kalau ada yang bertanya tentang kelemahanku, dengan cepat aku bisa menjawabnya: tidak sabaran, pemarah, tidak teliti, pemalas, sering tidak konsisten, pelupa dan beberapa lagi.
Apa yang terjadi padaku?
Dulu kalau sedang suntuk seperti ini, have fun bareng temen, ngobrol di café atau sekedar ngobrol ngalor ngidul di pantry atau jalan-jalan sambil ngobrol beres. Mungkin ngobrolnya itu yang berpengaruh karena sering aku jalan-jalan atau sekedar ngopi sendirian tetep aja suntuk dan cuntel.
Haduuuuhhhh what should I do????